Sejarah gitar atau guitar
dipercaya dimulai di wilayah Timur Dekat. Di antara puing-puing yang di
temukan di Babylonia, yang paling relevan adalah gitar yang dibuat
pada 1900-1800 SM. Dari masa itu, hingga tahun 1650, gitar mengalami
evolusi yang begitu rumit dan beraneka ragam. Begitu banyak jenis, dan
masing-masing memiliki nama yang berbeda.
Vihuela
Beberapa kalangan berpendapat lain,
menganggap gitar justru berasal dari negara Spanyol, karena alat musik
gitar, mirip sama alat musik Spanyol yang bernama "Vihuela"
yang beredar pada awal abad ke-16. Alat baru ini (gitar) mempunyai
cara pembuatan yang sama dengan alat musik "Ukulele", sejenis gitar
berukuran kecil, sekitar 20 inci, bersenar/dawai 4, dan merupakan alat
musik asli Hawai, yang ditemukan sekitar tahun 1879. Gitar pertama
kali yang dibuat, sebenarnya berukuran sangat kecil dan juga hanya
memiliki empat dawai, seperti ukulele.
Ukulele
Pada masa klasik banyak terdapat publikasi yang dilakukan oleh para pembuat lagu dan juga para pemusik. Seperti Fernando Sor, Mauro Guiliani, Matteo Carcassi, Fernando Caulli,
dan masih banyak para pencipta yang mengembangakan metode bermain
gitar, yang akhirnya menjadi permainan yang umum dan dapat diterima.
Cittern
Instrumen yang kontribusinya sangat penting dalam perkembangan gitar adalah instrumen "Cittern".
Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir, bagian belakang yang
rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat, dan dengan fretting yang permanen, apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer, ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths), dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick.
Four Course Guitar
Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute,
dan bagian belakang dibuat setengah melengkung, tetapi tidak terlalu
membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak. Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar.
Ada pula "Vihuela De Mano" yang
berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar.
Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang, dan mempunyai
beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge, dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas, dan Louisiana.
Masih banyak jenis gitar lainnya
yang terus berkembang. Gitar seperti yang kita kenal sekarang, yaitu
bersenar enam, baru muncul sekitar tahun 1750. Dan selama sekitar 90
tahun berikutnya (hingga tahun 1840), gitar senar enam ini cukup pesat
berkembang di Spanyol.
Masuknya Guitar di Indonesia
Penjajahan, selain menyisakan
catatan kepedihan, juga menuai nilai seni. Salah satunya adalah dengan
dibawanya gitar oleh orang-orang Portugis di sekitar abad ke-17.
Pada waktu itu, sejumlah tawanan
asal Portugis di Malaka, dimukimkan oleh Belanda di kawasan berawa-rawa
di Jakarta Utara, di sebuah kampung Tugu. Agar mereka tidak bosan,
mereka menghibur diri dengan bermain musik.
Nah, musik yang mereka gunakan saat itu adalah gitar. Konon, dari hasil
pengenalan rakyat terhadap alat musik itu, lahirlah beberapa alat
musik petik yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu keroncong.
Ada 3 jenis gitar yang dimainkan para tawanan saat itu, yaitu :
1.Gitar Monica, yang terdiri dari 3 dawai
2.Gitar Rorenga, yang terdiri dari 4 dawai
3.Gitar Jitera, yang terdiri dari 5 dawai.
Dua abad kemudian gitar dan keroncong menjadi populer di kalangan bangsawan dan kemudian menyebar ke pelosok tanah air.
Guitar Elektrik
Fender Telecaster
Di zaman modern,
orang mulai mengenal gitar yang memanfaatkan sumber daya listrik. Bunyi
yang dihasilkanya berbeda dengan bunyi gitar klasik. Gitar listrik
pertama kali dibuat pada 1932 oleh Adolphus Rickenbacker. Gitar ini mengambil bentuk rancangan gitar Spanyol tradisional.
Setelah itu, perkembangannya terus
berlanjut. Ide yang mempercepat perkembangannya diawali dari sering
diadakannya konser-konser dengan jumlah penonton yang banyak, sehingga
jikalau tanpa bantuan sound system, suaranya tak terdengar, apalagi bila penonton berteriak-teriak riuh.
Fender Stratocaster
Produsen gitar bermunculan di mana-mana. Dua yang terkenal, adalah Fender dan Ibanez. Selain itu, media-media juga mempublikasikan pemain-pemain gitar hebat melalui mejalah bergengsi, seperti Guitar Player.
Kini, komponen-komponen pada gitar listrik, seperti bridge/tremolo,
pick-up, juga senar, bahkan diproduksi terpisah dari produser gitar.
Ada pula hal-hal yang nyentrik dalam perkembangan gitar, seperti gitar bersenar tujuh yang dipopulerkan oleh Steve Vai di tahun 1989. Ide ini datang saat ia bergabung dengan David Lee Roth Band pada tahun 1985, menggarap album Crazy from the Heat. Ia memutuskan demikian karena sang bassis, Billy Sheehan, sering menyetel bassnya dengan formasi lain, bernama Drop D Tuning (dari atas ke bawah : D-A-D-G, umumnya E-A-D-G).
Ibanez
Bekerjasama dengan Ibanez tahun
1987, akhirnya lahirlah gitar pertama bersenar tujuh, dengan dawai
teratas, alias ketujuh, bernada B. Gitar ini dinamakan "The Universe-7 String".
Vai juga memiliki gitar dengan neck yang berlawanan (menghadap ke kiri
dan kanan), untuk membuktikan kemampuannya bermain kidal.
Sementara itu, Eddie van Halen, menjadi pelopor dalam penggunaan whammy bar up-down, yang kemudian dikenal sebagai Floyd Rose tremolo/bridge. Inovasi ini lengkap dengan pengunci senar pada bagian nut gitar. Sistem ini dikenal sebagai locking nut tremolo system.
Gibson
Eddie mengembangkan sistem tremolo
yang sudah ada sebelumnya, yaitu tremolo yang hanya bisa ditekan down
atau turun (menghasilkan nada yang lebih rendah). Sistem lama ini
dikembangkan oleh pabrik Fender dan terpasang sebagai perlengkapan
standar pada model Stratocaster. Inovasi ini terpikir olehnya pada
sekitar tahun 1976.
Saat itu para gitaris hebat seperti Ritchie Blackmore dan Jimmy Page
sering mengalami masalah pada tuning gitar mereka. Karena mereka
sering mem-bending senar terlalu banyak untuk menghasilkan suara yang
1½ nada lebih tinggi. Akibatnya, senar jadi kendor dan tentunya nadanya
juga jadi fals. Dengan locking nut tremolo system, senar dikunci di bagian nut gitar agar tidak bergeser ketegangannya.
Gibson
Sedikit tambahan,
pada tahun 1991, juga pernah dibuat gitar yang paling besar di Amerika
Serikat, tepatnya di Indiana. Bayangkan, panjangnya sampai 11 meter,
hampir sama panjang dengan dua buah mobil limosin! Gitar ini
membutuhkan 6 orang untuk memainkannya.
Sumber
Minggu, 29 September 2013
Gitar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar